Makanan pedas akan pengaruhi selera makan bayi?
Ada beberapa penelitian yang menunjukkan, ibu hamil yang mengonsumsi makanan pedas bisa melebarkan selera makan bayi.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Pediatrics menemukan bahwa rasa dapat berpindah dari ibu ke cairan ketuban, jadi mengonsumsi banyak makanan berbumbu, manis, asin, atau pedas saat hamil dapat membentuk preferensi makanan bayi di kemudian hari.
Sedangkan dalam penelitian lainnya menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan tertentu selama kehamilan dapat mengubah cairan ketuban. Meski begitu, belum ada penelitian yang secara khusus mengamati asupan makanan pedas seperti dilansir Vinmec.
Jika tak berpengaruh ke janin, apa ada batasan aman ibu hamil boleh makan pedas? Menurut Flynn, ibu hamil tidak perlu membatasi asupan makanan pedas kecuali jika hal itu mengganggunya.
“Perhatikan perasaan Anda setelah makan sesuatu yang pedas dan putuskan apakah itu cocok untuk Anda," imbuhnya.
Jika ibu hamil merasa sakit, mungkin tidak perlu terlalu sering memakannya atau meminta versi hidangan yang lebih ringan.
Jika ibu hamil mengalami gangguan pencernaan dan mulas, mungkin perlu mencari cara lain untuk menyegarkan hidup hingga ibu hamil merasa lebih baik kembali.
Pastikan ikan tuna dimasak hingga matang atau dikalengkan
Ikan tuna harus dikalengkan atau dimasak hingga matang agar aman untuk Bunda konsumsi. Makan produk hewani mentah atau setengah matang, akan membuat Bunda berisiko terinfeksi listeria.
"Jika Anda tidak memiliki tuna kalengan, Anda harus selalu memasaknya untuk menghindari bakteri dan parasit yang dapat membuat Anda sakit," kata Bruce K. Young, MD, pemimpin dan inovator kebidanan dan ginekologi yang dikenal secara internasional.
Itulah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan agar tidak bingung saat mengonsumsi ikan tuna selama kehamilan. Bagaimana pun, ikan tuna adalah sumber nutrisi yang aman, bahkan banyak di antaranya dibutuhkan karena sangat penting selama kehamilan.
Untuk memaksimalkan manfaat makan ikan tuna sekaligus meminimalkan risikonya, Bunda yang sedang hamil dianjurkan untuk menghindari makan ikan tuna mentah. Bunda bisa mengonsumsi jenis tuna merkuri rendah dan ikan lainnya, sambil menghindari ikan dengan kadar merkuri tinggi.
Simak juga video tentang alasan ibu hamil tak boleh makan ikan mentah:
[Gambas:Video Haibunda]
Ibu hamil masih suka makan makanan pedas? Salah satu yang menjadi pertanyaan biasanya apakah aman? Begini reaksi janin saat ibu hamil makan pedas dan dampaknya.
Makan makanan pedas tidak akan membahayakan ibu hamil dan janinnya. Namun, tubuh masing-masing ibu hamil mungkin bereaksi berbeda dengan makanan pedas.
Merasakan heartburn
Gangguan pencernaan heartburn, sensasi perih, dan terasa panas akibat asam lambung tergolong umum terjadi pada masa kehamilan.
Kondisi ini juga bisa terjadi karena efek dari terlalu banyak makan pedas saat mengandung. Apalagi, kalau ibu sebelumnya tak terbiasa makan pedas.
Tak hanya itu, hormon progesteron juga memicu kondisi ini karena memperlambat proses pencernaan sehingga membuat makanan lebih lama berada dalam perut.
Heartburn pada bumil bisa terjadi pada setiap trimester kehamilan, tetapi paling sering terjadi pada akhir trimester karena posisi bayi.
Dampak makanan pedas terhadap kehamilan
Meski banyak mengonsumsi makanan pedas tidak berbahaya bagi bayi, namun dapat menimbulkan beberapa efek samping yang tidak menyenangkan pada ibu hamil seperti mulas, gangguan pencernaan, dan rasa tidak nyaman setelahnya.
Kebanyakan ibu hamil mengalami gangguan pencernaan akibat perubahan hormonal dan tekanan dari rahim yang semakin membesar.
Selain itu, pada ibu hamil yang mengalami sakit maag dapat memperparah kondisinya dengan mengonsumsi makanan pedas. Jika seperti itu, sebaiknya hindari makanan yang dapat memicu sakit maag.
Pada trimester pertama, mengonsumsi makanan pedas sepertinya tidak akan menimbulkan banyak masalah, meski bisa memperparah mual di pagi hari. Apabila ibu hamil mengalami masalah mual dan muntah sepanjang hari, makanan pedas bisa memperburuk keadaan.
Pada trimester kedua dan ketiga, mengonsumsi makanan pedas dapat menyebabkan: sakit maag, karena rahim membesar, memaksa asam lambung naik ke kerongkongan, sehingga menyebabkan gangguan pencernaan, mual, diare, perut kembung, dan kembung. Hal ini dapat meningkatkan gejala penyakit gastroesophageal reflux (GERD).
Jika ibu hamil sebelumnya tidak terbiasa makan pedas, namun saat hamil jadi ngidam cabai, sebaiknya mulai perlahan. Ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah banyak atau sering setiap kali makan.
Selain itu, ibu hamil perlu memastikan selalu minum cukup air. Jika ingin makan makanan pedas, cobalah memilih bahan-bahan yang memenuhi standar kualitas, dan dengan mencuci tangan setelah menangani cabai dan makanan pedas.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saat hamil, Moms akan mengalami ngidam makanan tertentu, salah satunya makanan pedas. Moms mungkin khawatir, apakah makan pedas saat hamil memiliki dampak bagi kehamilan.
Dalam studi di Journal of Human Nutrition and Dietetics, disebutkan bahwa mengidam dan menghindari makanan dapat berfungsi sebagai motivator untuk meningkatkan dan/atau mengurangi asupan makanan tertentu.
Lalu, seperti apa dampak dari konsumsi makan pedas saat hamil?
Adakah porsi makanan pedas yang disarankan untuk bisa dikonsumsi?
Baca Juga: Mengulik 5 Fakta Seputar Ngidam saat Hamil yang Jarang Diketahui
Efek Makan Pedas saat Hamil
Foto: Sakit Perut Sebelah Kiri Atas (Medicalnewstoday.com)
Meski makanan pedas tidak berdampak buruk untuk janin dalam kandungan, hal itu dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak menyenangkan bagi ibu hamil.
Kebiasaan makan pedas saat hamil bisa memicu masalah pencernaan.
"Makan pedas saat hamil dapat memicu masalah pencernaan dan asam lambung naik (heartburn), dua masalah umum yang terjadi terutama pada kehamilan trimester kedua dan ketiga," lanjut dr. Shanty.
Selain menyebabkan masalah pencernaan pada ibu hamil, makan pedas saat hamil juga dapat memberi efek lainnya.
Berikut ini beberapa efek sampingnya:
Mitos Makan Jantung Pisang Berbahaya bagi Ibu Hamil
Mitosnya, ibu hamil yang makan jantung pisang atau jantung pisang akan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah dan ukuran kecil. Padahal, jantung pisang atau jantung pisang banyak mengandung serat dan vitamin yang baik untuk ibu hamil.
Manfaat bunga pisang dapat meredakan masalah perut, membantu menurunkan berat badan, serta meningkatkan kesehatan ibu hamil dan bayinya.
Manfaat bunga pisang dapat meredakan sakit perut dan membantu pergerakan usus. Ibu hamil yang rutin mengkonsumsi bunga pisang akan memiliki bayi normal dengan kesehatan dan berat badan yang baik.
Makan ikan tuna saat hamil
Dikutip dari Healthline, ikan tuna kaya akan berbagai nutrisi, banyak di antaranya penting bagi kehamilan Bunda. Nutrisi yang terkandung dalam jumlah terbesar di ikan tuna meliputi:
Satu porsi tuna kaleng ringan (100 gram) menyediakan sekitar 32 persen dari Referensi Asupan Harian untuk protein, 9 persen dari Nilai Harian (DV) untuk zat besi, dan 107 persen dari DV untuk vitamin B12. Porsi ini juga mengandung sekitar 25 mg EPA dan 197 mg DHA, yang berjumlah sekitar 63–100 persen dari jumlah harian yang direkomendasikan oleh kebanyakan ahli untuk dikonsumsi oleh Bunda yang sedang hamil.
Bagi Bunda yang tidak makan tuna karena alergi makanan, Bunda harus tetap memastikan agar mendapatkan nutrisi yang cukup dari sumber lain. Bunda juga dapat memperoleh manfaat dari mengonsumsi suplemen harian yang menyediakan setidaknya 200 mg DHA atau 250 mg EPA plus DHA per hari.
Trimester 2: Mulas dan Gangguan Pencernaan
Trimester kedua kehamilan terjadi pada minggu ke 13-28 kehamilan.
Pada trimester ini, organ vital bayi seperti jantung, paru-paru, ginjal, dan otak sudah lebih berkembang, sehingga ukurannya menjadi lebih besar.
Bayi juga mulai bisa mendengar suara dan menelan.
Dilansir dari WebMD, mayoritas ibu hamil mengalami gangguan pencernaan akibat perubahan hormon dan tekanan dari rahim yang sedang tumbuh.
Mulas memang cukup umum terjadi selama kehamilan dan sebagian besar dipicu oleh makanan pedas.
Ini akan semakin terasa saat kehamilan sudah memasuki trimester kedua.
Sebab, saat itu janin tumbuh lebih besar, sehingga membuat asam lambung naik hingga kerongkongan.
Kondisi ini juga rentan membuat ibu hamil dehidrasi.
Padahal, selama hamil, Moms harus mencukupi cairan tubuh untuk kesehatan ibu dan janin.
Selain itu, bagi beberapa ibu hamil, makan pedas saat hamil dapat menyebabkan gejala alergi.
Jika pernah memiliki gejala alergi sebelum kehamilan, waktu hamil ini bisa menjadi saat yang tepat untuk menghindari makanan tersebut.
Jika telah mendekati akhir kehamilan dan berpikir untuk memulai persalinan, mungkin beberapa orang...
Wajar bagi para wanita pada masa kehamilan menjadi ekstra hati-hati soal makanan. Di sisi lain, ibu hamil punya banyak keinginan atau ngidam seperti makan makanan pedas. Sebenarnya, bolehkah ibu makan pedas saat hamil?
Kandungan Gizi Jantung Pisang
Jantung pisang kaya akan nutrisi yang bermanfaat bagi ibu hamil. Mereka mengandung serat dan vitamin tingkat tinggi, yang dapat membantu meredakan sembelit dan masalah pencernaan lainnya yang umum terjadi pada kehamilan.
Selain itu, jantung pisang merupakan sumber asam folat yang baik, yang sangat penting untuk perkembangan tabung saraf pada janin yang sedang berkembang. Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa makan bunga pisang akan menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah atau ukuran kecil, tidak ada salahnya memasukkannya ke dalam makanan Anda selama kehamilan.
Bolehkah Konsumsi Makanan Pedas Saat Hamil Muda?
Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.
Latest posts by Team Content Medis Bocah Indonesia
hamil muda makanan pedas
Ikan tuna dianggap sebagai sumber nutrisi yang bagus dan sangat penting selama kehamilan. Hal ini karena ikan tuna mengandung asam eicosapentaenoic (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA), dua lemak omega-3 ini rantai panjang yang memainkan peran penting dalam perkembangan otak dan sistem saraf Si Kecil.
Meskipun begitu, ada sebagian besar jenis tuna yang mengandung merkuri tingkat tinggi, senyawa yang terkait dengan berbagai masalah kesehatan dan perkembangan pada Si Kecil. Untuk itu, Bunda akan sering diperingatkan untuk membatasi jumlah ikan tuna yang dimakan selama kehamilan.